Sabtu, 16 April 2011

Hati yang bersih, tegas dan lunak

Sayyidina Ali KW pernah berkata,
“Sesungguhnya bagi Allah di muka bumi ini terdapat suatu bejana, yaitu hati-hati manusia. Sebaik-baiknya hati adalah yang bersih, tegas dan lunak. Maksudnya bersih adalah dalam keyakinan, tegas adalah dalam urusan agama, dan lunak adalah dalam berhubungan dengan kaum muslimin”.
Yang dimaksud yakin disini adalah keteguhan dan penguasaan iman di hati sehingga menimbulkan ketenangan. Sebagaimana permohonan Nabi Ibrahim AS,
“Allah befirman, ‘Apakah kamu percaya?.’ Nabi Ibrahim menjawab, ‘Aku telah percaya, akan tetapi agar bertambah ketetapan hatiku.’ “ (QS. 2:260)
Nyatalah, keyakinan adalah puncak keimanan dan kesudahannya. Di dalam hadits dikatakan,
“Keyakinan adalah iman itu sendiri.”
“Mintalah kepada Allah keyakinan dan kesehatan, karena tidak ada karunia yang lebih utama sesudah keyakinan daripada keselamatan.”
Kemudian yang dimaksud tegas dalam urusan agama adalah berpegang teguh dengannya, bersedia membela, berani berkata benar meskipun pahit, dan tidak gentar untuk mempertahankan yang haqq. Allah SWT memuji pecinta-pecinta-Nya dalam suatu ayat,
“Mereka berjuang di jalan Allah dan mereka tidak takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela.” (QS. 5:54)
Rasulullah SAW memuji Sayyidina Umar ra sebagai seorang yang teguh,
“Orang yang sangat teguh dalam menjalankan perintah Allah adalah Umar. Semua ucapannya adalah kebenaran. Karena itu ia tidak punya teman di antara manusia.”
Sedangkan yang dimaksud berhati lunak dalam pergaulan denga sesama muslim adalah bersifat kasih sayang, dan mencintai mereka. Dengan sifat yang mulia ini, Allah memuji Rasul-Nya,
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, yang (dia) merasa mulia dengan mengemban penderitaan kalian, yang (dia) sangat menginginkan (berimannya) kalian, yang (dia) amat berbelas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS.9:128 )
[Disarikan dari Nashoih Diniyyah, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad]

1 komentar: