Minggu, 17 April 2011

Dimanakah para salaf Bani Alawy berjalan?

Kitab Ar-Risalah Al-Muawanah, karangan Al-Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad.
Di dalam buku tersebut, Al-Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad berkata :
“Hendaklah kamu selalu membaikkan dan meluruskan aqidah dengan mengikuti kelompok yang selamat, yang dikenal diantara berbagai kelompok Islam sebagai Ahlu Sunnah wal Jamaah, yang berpegang teguh pada teladan Rasulullah serta para Sahabatnya.”

Buku Aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah, yang dibiayai oleh Al-Habib Al-Qutub Abubakar bin Muhammad Assegaf Gresik untuk disebarkan.
Pada cover depan buku tersebut, Al-Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad berkata dalam suatu syairnya yang berbunyi :
“Jadikankanlah Asy’ariyyah sebagai aqidahmu…”
(Asy’ariyyah adalah salah satu dari 2 aliran aqidah dalam Ahli Sunnah wal Jamaah, disamping Maturidiyyah)

Kitab ‘Uquudul Almas, karangan Al-Habib Alwi bin Thohir Alhaddad Mufti Johor, hal. 89.
Di dalam buku tersebut, Al-Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad berkata :
“Hendaklah kamu membentengi aqidahmu dan memperbaiki pondasinya di atas jalan kelompok yang selamat, yang dikenal diantara seluruh firqoh-firqoh Islam yaitu kelompok Ahlu Sunnah wal Jamaah, yang berpegang teguh dengan apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para Sahabat beliau.”

Kitab Majmu’ Kalam Al-Imam Abdulah bin Husin Bin Thohir Ba’alawy, karangan Al-Imam Abdulah bin Husin Bin Thohir Ba’alawy, hal. 105.
Di dalam kitab tersebut, Al-Imam Abdulah bin Husin Bin Thohir Ba’alawy berkata :
“Sesungguhnya itulah jalan yang ditempuh oleh sebagian besar para Tabi’in dengan mengikuti jalan para Sahabat, begitu juga hal ini diikuti oleh Tabi’ Tabi’in seperti Al-Imam Asy-Syafi’i, Al-Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Imam Malik, Al-Imam Abu Hanifah, dan juga diikuti oleh orang-orang yang berjalan diatas jalan mereka, dan seperti para Saadah kita. Maka Itulah mereka yang disebut Sawaadhul A’dhom dan golongan yang selamat. Karena mereka berjalan diatas apa-apa yang telah dijalankan oleh Rasulullah SAW dan para Sahabat beliau dengan sebaik-baiknya aqidah dan suluk diatas jalan kebenaran dan petunjuk dengan tanpa mengecam salah seorang pun dari para Sahabat dan tidak juga mengundat (mencaci/melaknat) mereka…”

Kitab Al-’Iqdul Yawaaqit Al-Jauhariyyah, karangan Al-Habib Idrus bin Umar Alhabsyi, juz 1, hal. 28.
Di dalam buku tersebut, Al-Imam Idrus bin Umar Alhabsyi berkata :
“…Maka menjadi sucilah lembah itu (Hadramaut) berkat adanya Al-Fagih Al-Muqoddam. Beliau senantiasa membangun pondasi ketakwaan di masjid yang ada di lembah itu, sehingga semakin tampaklah disana aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah…”

Kitab Al-Maslak Al-Qorib, karangan Al-Imam Thohir bin Husin Bin Thohir Ba’alawy, pada bagian akhir.
Di dalam buku tersebut, Al-Imam Thohir bin Husin Bin Thohir Ba’alawy berkata :
“Sesungguhnya thariqah Alawiyah adalah suatu thariqah dari golongan sufi yang berdasarkan atas aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang bersumber dari para Sahabat yang mulia, Tabi’in dan para pengikut Tabi’in yang utama…”
(Hal senada diatas juga telah diungkapkan oleh Al-Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz dalam kitabnya Khulasoh Al-Madad An-Nabawi, hal. 26)

Kitab Tadzkiirun Naas, karangan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Atthas, hal. 24.
Di dalam buku tersebut, Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Atthas berkata :
“Para salaf kita Alawiyyin mengikuti madzhab Al-Imam Asy-Syafi’i dalam sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan hukum-hukum Islam, masalah ibadah dan muamalah, dan permasalahan-permalasahan figih.”

Kitab Al-’Alam An-Nibros, karangan Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Atthas, penerbit ‘Isa Al-Khalabi Mesir.
1. Di dalam buku tersebut, hal. 6-8, Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Atthas berkata :
“…Dalam segi akidah, mereka tidak menyimpang walau seujung kaki semut pun dari akidah Asy’ariyyah/Ahlus Sunnah wal Jamaah dengan bermadzhabkan Syafi’i…”
2. Di dalam buku tersebut, hal. 10-15, Al-Imam Abdulah bin Alwi Al-Atthas berkata :
“…Mereka itulah yang dikatakan sebagai golongan Ahlus Sunnah wal Jamaah yang dikategorikan pada golongan yang selamat bersama Nabi SAW…”

Kitab Maulud Simtud Duror, Al-Habib Al-Qutub Ali bin Muhammad Alhabsyi, pada bagian syair.
Dalam syairnya, beliau berkata :
“Ya Allah, berilah kekuatan pada kami untuk berjalan diatas jalan yang benar, yaitu diatas jalan Nabi dan jalan yang ditempuh Saadah Syadziliyyah.”
Dalam riwayat lain ditulis dengan :
“…dan jalan yang ditempuh Saadah Alawiyyah.”
(Dua-duanya, baik Thariqah Syadziliyyah ataupun Alawiyyah berada dalam koridor Ahli Sunnah wal Jamaah)

Kitab Al-Bidh’ah Al-Muhammadiyyah, Al-Ustadz Alwi bin Muhammad Bilfagih, hal. 137-140, dalam bab Madzhab Al-Imam Al-Muhajir.
Di dalam buku tersebut, Ustadz Alwi menuliskan :
“Sungguh teranglah bahwa madzhab Al-Imam Al-Muhajir adalah madzhab Asy-Syafi’i dan tidak berseberangan dengan jalan yang ditempuh oleh para datuknya. Menurut sumber-sumber sejarah di masa itu dikatakan bahwa beliau menganut madzhab Imamiyyah. Akan tetapi menurut sumber-sumber yang lebih dapat terpercaya, pendapat tersebut tidak dapat diterima. Apalagi ada bukti yang lebih kuat bahwa putera beliau Abdulloh (terkenal dengan Ubaidillah) berguru kepada Abu Thalib Al-Makki yang menganut faham Ahli Sunnah. Bagaimana mungkin Al-Imam Al-Muhajir dikatakan bukan menganut madzhab Asy-Syafi’i, padahal beliau adalah orang pertama yang menyebarkan atau memasukkan madzhab Syafi’i ke Hadramaut setibanya beliau disana.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar