Minggu, 17 April 2011

Risalah shalat – IV

Wahai saudaraku, kenikmatan yang paling besar dan tak ternilai harganya, telah dikaruniakan kepadamu, kaum muslimin, dimana engkau dipilih diantara sekalian banyak manusia untuk berikrar dengan lisan dan beriman dengan hati bahwa tiada Tuhan selain Allah. Kalimat yang karenanya ditegakkan alam semesta ini, diutusnya Nabi-Nabi karenanya, dijadikan untukmu sekalian Islam sebagai agama yang diterima dan diridhoiNya, dijadikan Nabi Muhammad SAW, kekasihNya, sebagai Nabimu, yang dengan beliau, engkau menjadi sebaik-baiknya umat. Bersyukurlah, wahai saudaraku, atas nikmat-nikmat agung tersebut. Jagalah dan renungkanlah dengan mata hatimu.
Ingatlah, wahai saudaraku, nikmat-nikmat Tuhanmu yang telah diberikanNya kepadamu. Diciptakannya engkau hingga berwujud di alam dunia ini. Dimanakah engkau sebelum itu?. Janganlah engkau menduga bahwa engkau diciptakan dalam keadaan sia-sia dan engkau tidak dikembalikan kepada asalmu, yaitu tanah, dan akan dibangkitkan lagi pada kali yang ketiga untuk mempertanggung-jawabkan perbuatanmu.
Tidakkah engkau renungkan sesungguhnya engkau berpindah-pindah sebagai nutfah (air mani)?. Tiada yang mau memperdulikan wujudmu sebagai sperma dari bapak dan ibu, kecuali Tuhanmu yang menjaga hingga engkau berada di perut ibu kandungmu. Dipeliharalah engkau hingga engkau tumbuh di perut ibu selama 40 hari menjadi segumpal darah. Kemudian diperhatikanlah engkau selama 40 hari hingga menjadi segumpal daging. Kemudian tulang tumbuh dilapisi daging, dilengkapi engkau dengan anggota badanmu : mulut, telinga mata, hingga sempurna kejadianmu dalam bentuk manusia selama 140 hari.
Kemudian ditiupkan ruhmu daripadaNya sampai engkau terjaga aman dalam rahim ibu. Diberinya engkau makanan selama dalam perut ibumu tanpa engkau minta dan merengek, tanpa gunakan mulut untuk memakannya, tahu-tahu telah sampai makanan dalam perutmu, hingga 9 bulan dikeluarkannya engkau dari perut yang gelap itu menuju alammu yang sekarang, dalam keadaan telanjang tanpa sehelai kain yang kau kenakan. Dalam keadaan lemah, tanpa gigi yang membantumu mengunyah makanan dan tak berfungsi di pencernaanmu. Dikeluarkannya untukmu air susu ibu yang sebelumnya kering tak berisi. Kemudian engkau tumbuh semakin besar, tegak sempurna, tapi tetap jatah rizkimu tidak dicabut olehNya. Kemudian dijadikan untukmu istri. Kemudian dikaruniainya engkau olehNya anak, sedang engkau dalam keadaan sehat wal afiat.
Tiba-tiba engkau lupa akan nikmatNya, kau lawan perintahNya, engkau campakkan seruanNya. Engkau terlena dengan kesehatanmu. Pada saat engkau sakit, siapakah yang memberikan kesembuhan untukmu?. Engkau tertipu dengan urusan duniamu!. Apakah jika semua itu dicabutnya darimu, siapakah kiranya yang dapat menolongmu?.
Allah hendak berkata, “Apakah engkau tidak malu, wahai hambaKu?. Engkau berjalan dibumiKu, berinjak di bawah langitKu, tapi engkau tentang perintahKu!. Engkau bersenang-senang dengan rizki yang telah Kuberikan padamu, tapi engkau gunakan untuk bermaksiat padaKu. Apakah telah engkau temukan obat pencegah umur tuamu?. Atau mungkin engkau mempunyai kesaktian mandra guna untuk menolak ajalmu hingga engkau bergelimang dengan dosamu?.”
و جاءت سكرات الموت بالحق ذلك ما كنت منه تحيد
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang engkau selalu lari darinya.” (QS. Qof:19)

Setiap Jum’at engkau selalu diingatkan di setiap mimbar agar bertakwa, tapi tak kau hiraukan, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Lebih berat lagi engkau tinggalkan, tak pernah kau kerjakan. Celaka sungguh celaka, bila tak engkau hentikan, atau ancaman yang akan kau rasakan nanti.
و من أظلم من ذكر بأيات ربه ثم أعرض عنها إنا من المجرمين منتقمون
“Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling darinya?. Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.” (QS. As-Sajadah:22)
Ataukah engkau ingin mendapat azab kubur, atau akan menjadi calon-calon penghuni neraka yang sangat pedih azab siksanya.
لأملأن جهنم من الجنة و الناس أجمعين
“Sungguh Aku isi neraka Jahanam dengan golongan jin dan manusia semuanya.” (QS. As-Sajadah:13)
Tidak!. Sekali-kali engkau tidak menginginkan ancaman itu, yang tidak mengenal kasihan dan belas kasih
إن عذابها كان غراما إنها ساءت مستقرا و مقاما
“Sesungguhnya azabnya (neraka Jahanam) itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya ia (neraka Jahanam) itu adalah seburuk-buruknya tempat menetap dan tempat kediaman.” (QS. Al-Furqan:65-66)
Apakah bukan saatnya sekarang bagi kita semua untuk kembali tunduk dan patuh terhadap perintahNya, menjalankan shalat dan menjaga waktunya, sujud mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa, Maha Agung.
Engkau ya Allah yang hanya pantas menyandang gelar Maha Besar, karena Maha Segalanya hanya padaMu.
ألم يأن للذين آمنوا أن تخشع قلوبهم لذكر الله و ما نزل من الحق و لا يكونوا كالذي أوتوا الكتاب من قبل فطال عليهم الأمد فقست قلوبهم و كثير منهم فاسقون
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka). Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang fasik.” (QS. Al-Hadid:16)
Ya Allah, kami masuk pintu taubatMu yang selalu Kau buka lebar, selama ajal belum sampai tenggorokan, terimalah ya Allah seperti yang telah Engkau janjikan. Dan ampunilah segala dosa kami yang lalu seperti yang telah dijanjikan oleh NabiMu Muhammad SAW.
التائب من الذنب كمن لاذنب له
“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tanpa dosa.”
Kalau tidak Engkau, kepada siapa lagi kami mengharap, karena kami tidak mengenal Tuhan selainMu. Ya Allah, ya Robbal Alamin. Al-fatihah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar