Minggu, 17 April 2011

Rahmat dan wujudnya

Apakah maksud dari perkataan “Rahmat itu adalah amalan hati, bukan amalan jasmani” ?
Maksud dari kalimat diatas adalah kasih sayang yang asal dan sumbernya berpangkal dari hati, serta muncul dari hati yang lembut, sedangkan anggota tubuh yang lain adalah menunjang amalan hati tersebut. Karena rasa kasih sayang, seseorang menasehati saudaranya yang berbuat salah. Karena hatinya rahmat, seseorang dapat bersedekah kepada para fakir miskin.
Rasulullah SAW senantiasa menggantungkan hatinya kepada umatnya. Beliau adalah rahmatan lil alamin, rahmat yang sempurna dan menyeluruh. Beliau sangat kasih sayang kepada umatnya. Sebagai wujud rahmat beliau, beliau tidak meninggalkan suatu kebaikan sedikitpun kecuali beliau memberitahukan tentangnya kepada umatnya. Dan beliau tidak meninggalkan keburukan sedikitpun kecuali beliau telah mengingatkan dan melarang umatnya untuk berbuat demikian. Dari hal-hal besar seperti masalah pemerintahan hingga ke masalah yang paling kecil, semuanya telah beliau contohkan kepada umatnya.
Wujud dari rahmat bermacam-macam bentuknya. Yang wajib bagi muttabi’ (pengikut) Rasulullah SAW adalah:
1. Rahmat kepada saudaranya yang seakidah.
Beliau bersabda,
“Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan tidak memikirkan (memperdulikan) urusan kaum muslimin, maka tidak termasuk ke dalam golongan kaum muslimin.”
2. Rahmat kepada makhluk Allah
Beliau bersabda,
“Orang yang saling mengasihi, akan dikasihi oleh Ar-Rahman (Allah). Sayangilah yang ada di bumi, niscaya kalian dikasihi oleh yang ada di langit.”
3. Rahmat kepada orang kafir
Kasih sayang kepada mereka ini terbatas dalam hal melaksanakan dakwah kepada mereka dan sebagai perantara agar mereka bisa mendapatkan hidayah.
[Disarikan dari Nashoih Diniyyah, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar