Sabtu, 16 April 2011

Seri manaqib Imam Bukhari: Masa mengembara dan mengarang

Pada tahun 210 H (menurut riwayat lain 216 H), Muhammad (nama asli Imam Bukhari) diajak ibunya untuk pergi haji. Ia menyambut gembira ajakan ini, karena apa yang selama ini ia idam-idamkan, yaitu berkelana mencari para ulama ahli hadits akan menjadi kenyataan dengan kepergiannya ke Mekkah. Saat musim haji tiba, Muhammad beserta saudaranya, Ahmad, berangkat menuju Mekkah.
Kepergiannya kali ini dapat dikatakan awal perjalanan pengembaraannya mencari hadits. Dan seperti yang telah diduga sebelumnya, ketika Ahmad dan ibunya kembali, Muhammad memilih untuk menetap lebih lama di Mekkah.
Selama tinggal di Mekkah, Muhammad berguru kepada para ulama ahli hadits pada masa itu, seperti Al-Walid, Al-Azraqi, Ismail bin Salim dan lain-lain. Tak lama kemudian ia mengunjungi kota Madinah, untuk menemui para anak cucu sahabat Nabi SAW. Selama bermukim di Madinah setahun, ia sempat menulis 2 buku yang berjudul Qadhaya Ash-Shahabah wa At-Tabi’in dan At-Tariikh Al-Kabiir. Kedua buku itu ditulis saat ia berusia 18 tahun, dan keduanya merupakan karya pertama dari penulis yang cukup produktif ini.
Berawal dari Mekkah dan Medinah, akhirnya Muhammad memulai pengembaraan panjangnya menemui para ulama hadits. Pada masa itu, pencarian hadits hingga ke kota bahkan negara lain telah dilakukan oleh para ulama, tapi Muhammad tercatat sebagai orang pertama yang lawatan dan pencariannya terluas. Syam, Baghdad, Wshit, Basrah, Kufah, Meir, Maru, Asqalan, Rei, Maisabur, Himsha, Khurasan dan masih banyak lagi daerah lain yang sempat dikunjunginya. Pengembaraan panjang yang terkadang hilir mudik ini, memakan waktu selama 16 tahun.
Lebih dari seribu ahli hadits sempat ditemuinya, dan sekaligus menjadi guru dan perawi hadits yang dihimpunnya. Dari jumlah tersebut, dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, dan hampir kesemuanya termasuk ulama dan juga ahli hadits.
Selama masa perlawatan, Muhammad sempat menulis beberapa buku, khususnya mengenai permasalahan hadits yang disenanginya sejak kecil. Diantaranya buah tangannya adalah :
  • Al-Adab Al-Mufrad
  • Ra’fu Al-Yadain fii As-Shalah
  • Birru Al-Walidain
  • At-Taariikh Al-Ausat
  • Ad-Dhuafa’
  • Al-Asyribah
  • Al-Hibah
  • dan lain-lain
Dan dari sekian banyak karyanya, Al-Jami As-Shahih lah yang melambungkan nama Imam Bukhari.
[Diambil dari Sejarah Singkat Imam Bukhari dan Karyanya Shohih Bukhori, Habib Muhsin bin Muhammad Aljufri & Habib Abdurrahman Alhaddad, disebarkan pada acara khatam At-Tajriidu As-Shoriih, 5 Nopember 1999, di kediaman Habib Zaki bin Abdurahman Assegaf, Solo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar