Minggu, 17 April 2011

Mencintai karena Allah

Bagaimana hubungan antara mencintai karena Allah, lalu dengan itu seseorang mencintai saudaranya?. Apakah sama ia mencintai saudaranya yang dengan sebab itu ia dapat mencintai Allah?. Manakah yang lebih afdhol (lebih utama)?.
Mencintai Allah itu ada dua macam:
  1. Mencintai Allah secara wahbiyyah
    Artinya cintanya kepada Allah merupakan pemberian/karunia Allah secara langsung kepadanya. Hal ini merupakan kehendak dan kekuasaanNya.
  2. Mencintai Allah secara kasbiyyah
    Artinya dengan melalui usaha-usaha sedemikian rupa, sehingga Allah pun mencintainya.
Hal ini dapat dilakukan secara bertahap:
  • I’tiraf (pengakuan)
    Bahwa ia butuh kepadaNya, lemah tanpa kekuatan dariNya, karena ia adalah hambaNya.
  • Taqarrub (mendekatkan diri)
    Sesudah sadar dan mengakui dirinya lemah (i’tiraf), maka ia berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan, baik yang wajib maupun yang sunnah, dan meninggalkan segala bentuk dosa.
  • Ladzdzat/dzauq (merasa nikmat)
    Dengan taqarrub-nya tersebut, ia merasakan kenikmatan ber-munajah dan merasakan manisnya taat, serta membenci kejahatan dan dosa.
  • Mahabbatullah (mencintai Allah)
    Ia terus-menerus melakukan ketaatan sehingga ia makin mencintaiNya, dan akhirnya dengan karunia Allah, Allah pun mencintainya.
Mencintai karena Allah ini telah diperintahkan olehNya dalam suatu firman:
“Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa”
yaitu orang-orang yang saling mencintai karena Allah, agar dapat saling menguatkan dalam kebaikan dan ketakwaan. Orang-orang inilah yang akan dibangunkan mimbar dari cahaya untuk mereka, sehingga mereka disangka sebagai para Nabi, sebab para Nabi pun juga diberi mimbar dari cahaya.
Sedangkan mencintai sesama saudara itu ada dua macam:
  1. Mencintai saudara semuslim
    Maka hal ini wajib untuk setiap muslim, sebagaimana sabda beliau SAW,
    “Tidak beriman seseorang diantara kalian, kecuali ia mencintai buat saudaranya apa-apa yang ia sukai buat dirinya.”
  2. Mencintai ukhuwah fillah
    Mencintai saudaranya yang membantunya dalam keataan dan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), sehingga terjalin saling mencintai karena Allah. Maka jenis yang kedua inilah yang lebih dicintai dari yang pertama, berdasarkan kelebihan iman dan takwanya.
Mencintai karena Allah adalah yang paling utama…
[Disarikan dari Nashoih Diniyyah, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar