Minggu, 17 April 2011

Bersahabat dengan orang baik

Usahakanlah kalian selalu bersahabat dengan orang-orang yang berakhlak mulia agar dapat meneladani perilaku baik mereka dan sekaligus bisa mendapatkan keuntungan dari perbuatan dan ucapan mereka. Biasakanlah pula untuk berkunjung kepada mereka yang masih hidup dan berziarah kepada mereka yang telah tiada disertai dengan rasa penuh keikhlasan, penghormatan dan penghargaan. Dengan demikian kalian akan mendapatkan manfaat dan limpahan barokah dari Allah melalui keberadaan mereka.
Pada jaman ini memang sedikit sekali manfaat yang dapat diperoleh melalui orang-orang yang sholeh. Hal ini dikarenakan kurangnya penghormatan dan lemahnya husnudz dzon terhadap mereka. Itulah sebabnya kebanyakan orang di jaman sekarang tidak memperoleh barokah dari mereka itu. Orang jaman sekarang tidak bisa lagi menyaksikan berbagai peristiwa menakjubkan yang muncul karena kedudukan mereka yang telah memperoleh karomah dari Allah SWT. Merekapun mengira bahwa pada jaman ini sudah tidak ada lagi orang-orang yang disebut sebagai wali. Dugaan yang demikian itu tidaklah benar sama sekali.
Alhamdulillah para wali itu masih cukup banyak, yang tampak maupun yang tersembunyi. Namun tak ada yang bisa mengenali identitas mereka itu kecuali orang-orang yang telah mendapatkan anugerah cahaya kebenaran dan kebesaran Allah dalam hatinya dan mereka selalu berhusnudz dzon kepada mereka.
Hindarilah bergaul dengan orang-orang yang berakhlak buruk dan bermoral rendah. Jauhilah pergaulan dengan mereka, karena dengan menjadikan mereka itu sahabat kalian, maka hanya kerugian dan malapetakalah yang akan kalian alami di dunia maupun di akherat. Pergaulan seperti itulah yang membengkokkan sesuatu yang lurus, dan yang lebih parah lagi mengakibatkan rusaknya hati dan agama. Sungguh tepat apa yang dikatakan oleh seorang penyair,
Orang yang berkudis takkan menjadi sehat kembali akibat bergaul dengan orang yang sehat,
namun orang yang sehat gampang tertular penyakit akibat bergaul dengan orang yang berkudis.
[Wasiat-Wasiat Habib Abdullah Al-Haddad, Al-Allamah Al-Habib Abdullah Al-Haddad, cetakan I, 2000, penerbit Kharisma, Bandung]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar