Jumat, 19 Oktober 2012

4. MAFAHIM

Suhaim mengada-ada atas nama saya ucapan-ucapan yang tidak pernah aku katakan dan
kebanyakan tidak terlintas sama sekali di hatiku”.

“Diantaranya ucapan Sulaiman bahwa saya menganggap  sesat semua kitab madzhab
empat Bahwa manusia semenjak 600 tahun yang silam tidak menganut agama yang
benar. Saya mengklaim mampu berijtihad dan lepas dari taqlid. Perbedaan para ulama
adalah malapetaka dan saya mengkafirkan orang yang melakukan tawassul dengan orang-
orang shalih, dan saya mengkafirkan Imam Al-Bushoiri karena ucapannya: “Wahai
Makhluk paling mulia”.

“Seandainya saya mampu meruntuhkan kubah Rasulullah SAW maka saya akan
melakukannya dan jika mampu mengambil talang Ka’bah yang terbuat dari emas maka
saya akan menggantinya dengan talang kayu. Saya mengharamkan ziarah ke makam Nabi
SAW, mengingkari ziarah ke makam kedua orang tua dan makam orang lain, saya
mengkafirkan orang yang bersumpah dengan selain Allah, mengkafirkan Ibnu Faridl dan
Ibnu ‘Araby, dan bahwasanya saya membakar kitab  Dalailul Khairaat dan  Raudlul
Rayaahin yang kemudian saya namakan Raudlul Syayaathiin”.

”Jawaban saya atas tuduhan telah mengucapkan perkataan-perkataan di atas adalah
firman allah :

Artinya : "Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah Dusta yang besar." 
(Q.S. An-Nuur : 16)

Sebelum apa yang saya alami terjadi, peristiwa mirip pernah dialami Nabi SAW. Beliau
dituduh telah memaki Isa ibn Maryam dan orang-orang shalih. Hati mereka yang
melakukan perbuatan terkutuk ini sama persis sebab  menciptakan kebohongan dan
ucapan palsu. Allah berfirman :

"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak
beriman kepada ayat-ayat Allah." (Q.S. An-Nahl : 105)

Kafir Quraisy melontarkan tuduhan palsu bahwa Nabi  SAW mengatakan bahwa
Malaikat, Isa dan ‘Uzair berada di neraka. Lalu Allah menurunkan firman-Nya :
 "Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, 
Mereka itu dijauhkan dari neraka."(Q.S. Al-Anbiyaa` : 101)

RISALAH PENTING LAIN KARYA SYAIKH MUHAMMAD IBN ABDUL
WAHHAB DALAM MASALAH PENGKAFIRAN

Risalah ini dikirimkan kepada As-Suwaidi, seorang ulama Iraq. Sebelumnya As-Suwaidi
mengirimkan buku dan menanyakan mengenai apa yang diperbincangkan masyarakat.
Kemudian Syaikh menjawab dalam risalahnya :
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar