Jumat, 19 Oktober 2012

20. MAFAHIM

Silahkan Anda perhatikan informasi yang disampaikan Allah tentang Nabi Ibrahim AS
dalam :

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya mereka (berhala-berhala) telah menyesatkan sebagian
besar manusia.” (Ayat)
Apakah Anda menilai Nabi Ibrahim menyekutukan Allah dengan benda mati ? Padahal
beliaulah yang bertanya :

Kompromi terhadap dua ayat ini adalah bahwa siapapun yang menyekutukan Allah
dengan yang lain dalam segi penciptaan dan memberikan pengaruh maka ia telah musyrik
baik obyek lain itu benda mati atau manusia, baik Nabi atau bukan. Dan barangsiapa
yang meyakini adanya penyebab dalam hal di atas baik penyebab itu berlaku secara
umum atau tidak kemudian menjadikan Allah sebagai penyebab atas terjadinya musabbab
dan bahwa pelakunya (al-fa’il) adalah Allah semata tidak ada yang menyukutui maka ia
adalah seorang mukmin meskipun salah dalam menilai apa yang bukan sebab dianggap
sebagai sebab. Karena kesalahannya terletak pada sebab bukan pada yang menciptakan
sebab yang notabene adalah Sang Pencipta dan Pengatur SWT.

MENGAGUNGKAN ANTARA IBADAH DAN ETIKA 

Banyak orang keliru dalam memahami substansi pengagungan dan ibadah. Mereka
mencampur kedua substansi ini dan menganggap bahwa  apapun bentuk pengagungan
berarti ibadah kepada yang diagungkan. Berdiri, mencium tangan, mengagungkan Nabi
SAW dengan penyebutan sayyidinaa dan maulaanaa sebelum nama beliau, dan berdiri di
depan beliau saat berziarah dengan sopan santun; semua ini tindakan berlebihan di mata
mereka yang bisa mengarah kepada penyembahan selain Allah. .

Pandangan ini sesungguhnya adalah pandangan yang salah dan membingungkan yang
tidak diridloi Allah dan Rasulullah SAW serta menyusahkan diri sendiri yang tidak sesuai
dengan spirit  syari’ah islamiyyah.   Nabi Adam AS, manusia pertama dan hamba Allah
yang shalih yang pertama dari jenis manusia, oleh Allah malaikat diperintahkan untuk
bersujud kepadanya sebagai bentuk penghargaan dan pengagungan atas ilmu
pengetahuan yang diberikan Allah kepada Nabi Adam dan sebagai proklamasi kepada
para malaikat atas dipilihnya Nabi Adam bukan para makhluk lain. Allah berfirman yang
Artinya : “Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah
kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali  iblis. Dia berk`ta: "Apakah aku
akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" Dia (iblis) berkata:
"Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau  muliakan atas diriku?
Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya
benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil."
Dalam ayat lain Allah berfirman yang Artinya :  Menjawab iblis "Saya lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah."
(Q.S. Al-A`raaf : 12), "Maka bersujudlah Para Malaikat itu semuanya bersama-sama,
Kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu." (Q.S. Al-Hijr : 30-
31) Para malaikat mengagungkan makhluk yang diagungkan Allah dan iblis menolak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar