Sabtu, 20 Oktober 2012

30. MAFAHIM

BAJU KEPALSUAN

Mereka yang mengklaim sebagai orang yang paling memahami substansi permasalahan
dan kemudian bersikap kekanak-kanakan pada masalah  tersebut sangatlah banyak
jumlahnya. Namun sesungguhnya mereka tidak tahu apa-apa dan tidak layak dianggap
memahaminya.

Semua mengaku punya hubungan kasih dengan Laila. 
Tapi Laila menampik pengakuan mereka.

Fakta menyedihkan ini ditambah lagi dengan sikap mereka yang mencoreng diri sendiri
dan merusak reputasi. Sikap mereka tepat dengan apa yang digambarkan secara detail
dalam sebuah hadits : 
 "Orang yang berpura-pura kenyang dengan sesuatu yang tidak bisa membuat kenyang
laksana orang yang mengenakan dua baju kebohongan".

Kita, umat Islam mendapat cobaan dengan banyaknya orang-orang seperti di atas.
Mereka mengeruhkan kedamaian umat, memecah belah antar kelompok dan
menbangkitkan konflik antar sesama saudara dan anak dengan ayahnya. Mereka berusaha
meluruskan persepsi-persepsi Islam lewat pintu pendurhakaan terhadap ulama, dan
berpegang teguh dengan ajaran-ajaran  salaf dengan jalan pengingkaran, dan mengganti
kebajikan, tutur kata yang baik dan belas kasih dengan sikap keras, membatu, etika yang
buruk dan minimnya simpati.

Diantara para pengklaim adalah mereka yang menganggap diri mereka mengikuti jalan
tasawwuf padahal mereka adalah orang yang paling jauh dari  substansi dan essensi
tasawwuf. Mereka menodai  tasawwuf, mengotori kemuliaannya, merusak ajarannya dan
melontarkan kritik pedas terhadap tasawwuf dan para imamnya dari para ahli ma’rifat dan
para guru pembimbing. Kami tidak mengenal takhayyul, kebatilan, kebohongan dan
tipuan dalam tasawwuf. 

Kami juga tidak mengenal teori-teori filsafat, ide-ide luar atau aqidah-aqidah musyrik
baik sinkretisme atau manunggaling kawula gusti. Kami lepas tangan kepada Allah dari
muatan-muatan sesat tasawwuf dan mengkategorikan semua pandangan yang berlawanan
dengan Al-Kitab dan As-Sunnah dan tidak bisa dita’wil adalah kebohongan yang
menyusup dan ditambahkan oleh tangan-tangan jahil dan jiwa-jiwa yang lemah.

Dengan perilaku yang baik dan budi pekerti yang bersih tampaklah kepahlawanan
generasi awal, para tokoh, para imam dan para pahlawannya. Dan tampak di hadapan kita
sosok Islam yang paling cemerlang, sempurna, dan contoh paling luhur dan suci. Sejarah
telah menginformasikan kepada kita cerita kemuliaan, kebanggaan, kehormatan,
keagungan, jihad, perjuangan, dan pelajaran-pelajaran tentang peradaban Islam.

Berangkat dari fakta di muka kami meyakini bahwa kebangkitan-kebangkitan besar tidak
akan terbangun kecuali di atas risalah-risalah spiritual dan inspirasi-inspirasi iman dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar