Sabtu, 20 Oktober 2012

25. MAFAHIM

Yaitu bahwa ayat di atas menyatakan bahwa kaum musyrikin, sesuai yang digambarkan
Allah, tidak meyakini dengan serius ucapan mereka yang membenarkan penyembahan
berhala : ( Kami tidak menyembah mereka kecuali semata-mata untuk mendekatkan diri
kepada Allah ). Jika ucapan kaum musyrikin tersebut sungguh-sungguh niscaya Allah
lebih agung daripada berhala dan mereka tidak akan menyembah selain-Nya.

Allah telah melarang kaum muslimin untuk memaki berhala-berhala kaum musyrikin,
lewat firman-Nya yang Artinya : "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan
yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan
melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat
menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali
mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." 
(Q.S. Al-An`aam : 108) 

Abdurrazaq, Abd ibn Hamid, ibn Jarir, ibnul Mundzir, ibn Abi Hatim dan Abu al-Syaikh
meriwayatkan dari Qatadah bahwa Rasulullah berkata, “Awalnya Kaum muslimin
memaki berhala-berhala orang kafir. Akhirnya mereka memaki Allah. Lalu turunlah ayat
yang Artinya :  "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah
selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa
pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan
mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan
kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." (Q.S. Al-An`aam : 108)

Peristiwa inilah yang menjadi latar belakang turunnya ayat tersebut. Berarti ayat tersebut
melarang dengan keras kaum mu’minin untuk melontarkan kalimat yang bernada
merendahkan terhadap batu-batu yang disembah oleh kaum paganis di Makkah. 

Karena melontarkan kalimat seperti itu mengakibatkan kemurkaan kaum paganis karena
membela bebatuan yang mereka yakini dari lubuk hati paling dalam sebagai tuhan yang
memberi manfaat dan menolak bahaya. Jika mereka emosi maka akan balik memaki
Tuhan kaum muslimin, Allah SWT dan melecehkan-Nya dengan berbagai kekurangan
padahal Dia bebas dari segala kekurangan. Jika mereka meyakini dengan sebenarnya
bahwa penyembahan kepada berhala sekedar untuk mendekatkan diri kepada Allah
niscaya mereka tidak akan berani memaki Allah untuk membalas orang yang memaki
tuhan-tuhan merdka.

Fakta ini menunjukkan dengan jelas bahwa keberadaaan Allah dalam hati mereka jauh
lebih sedikit dari pada keberadaaan bebatuan yang disembah. Ayat lain yang
menunjukkan ketidakjujuran orang kafir adalah : "Dan Sesungguhnya jika kamu
tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi ?" tentu mereka
akan menjawab: "Allah". Katakanlah : "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui." (Q.S. Luqman : 25)

Bila orang-orang kafir meyakini dengan jujur bahwa  hanya Allah sang Pencipta dan
bahwa berhala-berhala itu tidak mampu menciptakan apa-apa niscaya mereka akan
menyembah Allah semata, tidak menyembah berhala atau minimal penghormatan mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar