Rabu, 04 Mei 2011

IBADAH DAN SYIRIK


قل أفغير الله تأمروني أعبد أيها الجاهلون. ولقد أوحي إليك وإلى الذين من قبلك لئن أشركت ليحبطن عملك ولتكونن من الخاسرين. بل الله فاعبد وكن من الشاكرين.(ألزمر 64-66)
“Katakanlah (Muhammad saw) Apakah Kamu menyuruh aku menyembah selain Allah wahai orang-orang yang bodoh. Dan sesungguhnya telah di wahyukan kepadamu dan kepada Nabi-nabi yang sebelummu, Sungguh jika engkau mempersekutukan Allah, niscaya akan hapuslah amalanmu dan tentulah engkau orang yang merugi.Karena itu, hendaklah Allah saja yg engkau sembah, dn hendaklah engkau termasuk orang2 yang bersyukur”.  Lalu apa itu menyembah/ibadah? Bagaimana menyembah itu? Cukupkah dengan menyilangkan dada dan menundukkan kepala? Atau meletakkan tangan kanan disamping kepala dengan sikap tegak sudah bisa dikatakan menyembah? Mencium, mengelus, mengusap, membungkuk juga menyembah???
Lagi-lagi karena sisi definisi yang kabur, terjadilah klaim-klaim yang tidak seharusnya. Jika apa yang tersebut di atas sudah dalam kategori menyembah, lalu apa yang terjadi dengan perintah bersujudnya para Malaikat kepada Adam as?
Apakah Allah sendiri menginginkan penduaan atas keTuhananNya sendiri?
Mustahil!!
Lalu jika ada tuduhan Menyembah Kuburan, Nabi dan Wali-wali, dari segi apakah semua itu di tuduhkan????
Dalam ayat di atas terdapat kalimat yang tersusun terdiri dari ‘Ain,Ba dan Dal (عبد) yg mana rangkaian huruf tersebut mengandung pengertian dari sudut bahasa yang berbeda, antara lain:
:عب mengabdi atau menyembah. Dan jika di rangkai dengan kalimt tertentu, bisa jadi mempunyai arti yang lain, bisa benci, menyesal, hasrat, menjauh dan meratakan.
Namun jika kalimat tersebut di sambung dengan kalimat Allah, akan memberi arti khusus pula.
( ع ب د ) : عَبَدْتُ اللَّهَ أَعْبُدُهُ عِبَادَةً وَهِيَ الِانْقِيَادُ وَالْخُضُوعُ
“Saya menyembah Allah dengan sesungguhnya penyembahan, dan itu adalah: menurut dan tunduk.Dan tidak bisa diartikan ke selain orang yang menyembah Allah.
( وأمّا عبَد يعبُد عِبادة فلا يقال إلا لمن يعبد الله)
Dan kita bisa mengambil arti yang lebih khusus, bahwa menyembah itu adalah ألخضوع والذل patuh dan menghinakan diri atau merendahkan diri. Kemudian kita simpulkan
إن معنى عبد في اللغة : دان ، وخضع ، وذل . . ولم يكن معناه في الإصطلاح الإسلامي في أول الأمر أداء الشعائر . . إنما كان هو معناه اللغوي نفسه . .. إنما كان المقصود هو معناه اللغوي الذي صار هو معناه الاصطلاحي . كان المقصود به هو الدينونة لله وحده ، والخضوع له وحده ، واتباع أمره وحده . سواء تعلق هذا الأمر بشعيرة تعبدية ، أو تعلق بتوجيه أخلاقي ، أو تعلق بشريعة قانونية .
Sesungguhnya arti Ibadah dari segi bahasanya adalah melayani atau tunduk atau patuh atau menghinakan diri. Tidak seperti apa yang dipersepsikan dalam Agama Islam pada awalnya, yaitu melantunkan Syi’ir-syi’ir. Kemudian arti bahasa itu di jadikan pula acuan untuk mengistilahkan Ibadah yang dimaksud dalam Islam. Jadi Ibadah adalah membuat keputusan atau perhitungan hanya untuk Allah. Dengan disertai ketundukan dan memenuhi perintahNya saja. Baik itu yang berhubungan dengan pelantunan syair-syair pujian penghambaan, Ahlaq atau pelaksanaan perundang-undangan dariNya. Untuk lebih jelasnya:
والعبادة غاية التذلل من العبد ونهاية التعظيم للرب سبحانه وتعالى لأنه العظيم المستحق للعبادة ولا تستعمل العبادة إلا في الخضوع لله تعالى لأنه مولى أعظم النعم وهي إيجاد العبد من العدم إلى الوجود
Ibadah adalah Puncak perendahan diri dari seorang Hamba dan Puncak penghormatan kepada Tuhan yang Maha Suci. Dengan alasan bahwa hanya Allahlah yang berhak di sembah, dan tidak ada amalan apapun kecuali dalam rangka tunduk kepadaNya. Karena hanya Allahlah Tuan satu satunya pemberi ni’mat yang agung. Dan ni’mat itu adalah wujudnya seorang Hamba dari tiada menjadi ada.
عن عبد الله بن عباس، قال: قال جبريل لمحمد صلى الله عليه وسلم: قل يا محمد:( إياك نعبد )،
إياك نوحد ونخاف ونرجو يا ربنا لا غيرك
Dari Abdullah bin ‘Abbas, Beliau berkata : “Berkata Jibril as kepada Nabi Muhammad saw: Ucapkanlah hai Muhammad (hanya kepadamu aku menyembah) dengan maksud Hanya kepadamu Aku meMaha tunggalkan dan aku takut, dan aku mengharap, Wahai Tuhanku, tidak yang lain”.
Kesimpulan dari keterangan tersebut, tidaklah amalan itu bisa diartikan Menyembah, kecuali tidak adanya ketundukan, patuh, hormat, perendahan diri dan dengan keyakinan bahwa obyek itu adalah Tuhan yang dimaksud.

INILAH CIRI2 PEMIKIRAN SALAFI WAHABY

Sekelumit Pengantar tentang Sekte Wahabi/salafi

Assalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh..
Sebelum penulis mengutip dan mengumpulkan pendapat-pendapat ulama, pakar apa yang dimaksud dalam hadist kata-kata bid’ah,tawassul,tabarruk dan lain sebagainya yang selalu dicela dan disesatkan terutama oleh madzhad Salafi atauWahabi, dan pengikutnya ingin mengutip pendapat ulama mengapa adanya pertentangan akidah atau keyakinan antara golongan yang menamakan dirinya Salafi atau Wahabi dengan pengikutnya ini dengan ulama Madzhab akhlus-sunnah lainnya?
Golongan Wahabi atau Salafi ini berpegang dengan akidah atau keyakinan Muhammad Ibnu Abdul Wahhab sebagai penerus Ibnu taimiyyah(kita bicarakan tersendiri mengenai sejarah singkat Ibnu Abdul Wahhab).Golongan ini juga sering menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi muhammad SAW secara tekstual(apa adanya kalimat) dan literal(makna yang sebenarnya) atau Harfiah dan meniadakan arti majazi atau kiasan.Oleh karenanya mereka sering menjasmanikan(tajsim) dan menyerupakan(tasybih) Allah SWT secara hakiki atau sesungguhnya kepada makhluk-Nya.InsyaAllah nanti kita utarakan tersendiri contoh-contoh riwayat yang jelas yang mengarah kepada Tajsim dan Tasybih.Pada kenyataannya terdapat ayat Al-Qur’an yang mempunyai arti harfiah dan ad juga yang mempunyai arti Majazi atau kiasan,yang mana kata-kata Alloh SWT harus diartikan sesuai dengan keMahasucian-Nya dan nkeMahaagungan-Nya.
Banyak ulama-ulama pakar yang mengkritik dan menolak akidah mengenai Tajsim(penjasmanian) dan Tasybih(penyerupaan) Allah SWT terhadap makhluk-Nya.Karena ini bertentangan dengan firman Allah SWT sebagai berikut:
-Dalam surat Syuura(42):11:Tiada sesuatupun yang menyerupai-Nya.
-Surat Al An’am(6):103:Tiada Ia tercapai oleh penglihatan mata.
-Surat Ashaffat(37):159:Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan,dan ayat lain yang serupa maknanya.
Dengan adanya penafsiran Al-Qur’an dan Sunnah Rasulallah SAW,secara tekstual ini,mereka mudah membid’ahkan dan mensyirikkan tawassul(berdoa pada Alloh SWT sambil menyertakan nama Rosulallah SAW atau seorang Sholeh atau Wali dalam doa itu),Tabarruk(pengambilan barokah),permohonan syafa’at pada Rasulallah SAW,dan para Wali Allah SWT,peringatan-peringatan keagamaan,kumpulan majlis-majlis dzikir(Istigoshah,Tahlilan,dan sebagainya),ziarah Kubur,Taqlid(ikut-ikutan) kepada Imam Madzhab dan lain sebagainya.
InsyaAllah,semua itu akan kami uraikan sendiri pada babnya masing-masing.Sebenarnya semua itu adalah kebaikan,banyak hadist dan wejangan Ulama pakar yang berkaitan dengan masalah-masalah diatas itu.Golongan Salafi atau Wahabi dan pengikutnya ini sering berkata bahwa mereka akan mengajarkan Syariat Islam yang paling murni dan benar,sehingga mudah menyesatkan ,sampai-sampai berani mengKhafirkan,menSyirikkan sesama muslimin yang tidak sependapat atau sepaham dengan mereka(baca pengKhafiran Muhammad Abdul Wahhab terhadap para ulama pakar pada halaman selanjutmya).
Menurut pendapat sebagaian orang bahwa faham Salafi atau Wahabi(bac` makalah dicatatan ini dan diWebsite-Website yang menentang ajaran Muhammad Abdul Wahhab),pada zaman modern ini seperti golongan Al Hasyawiyyah,karena kepercayaan-kepercayaan dan pendapat-pendapat mereka mirip dengan golongan yang dikenali sebagai Al Hasyawiyyah pada abad-abad yang awal.Istilah Al Hasyawiyyah adalah berasal dari pada kata dasar al-hasyw yaitu penyisipan,pemasangan dan pemasukan.
Ahmad Bin Yahya Al-Yamani(m.840H/1437M)mencatatkan bahwa:Nama Al Hasyawiyyah digunakan kepada orang-orang yang meriwayatkan hadist-hadist sisipan yang sengaja dimasukkan oleh golongan Al-Zanadiqah sebagaimana sabda Nabi SAW.Dan mereka menerimanya tanpa melakukan interpretasi semula,dan mereka juga menggelarkan diri mereka Al-Hadits dan Ahlal Sunnah Wal Jama’ah.Mereka bersepakat mempercayai konsep pemaksaan(Allah berhubungan dengan perbuatan manusia) dan Tasybih(bahwa Allah seperti Makhluk-Nya) dan mempercayai bahwa Allah mempunyai jasad dan bentuk,serta mengatakan bahwa Allah mempunyai anggota tubuh dan lain sebagainya(baca riwayat-riwayat tajsim,tasybih pada bab berikutnya).
Al-Syahrastani(467-548H/1074-1153M)menuliskan bahwa:terdapat sebuah kumpulan Ashab Al-Hdist,yaitu Al-Hasyawiyyah dengan jelas menunjukkan kepercayaan mereka tentang tasybih(yaitu Allah serupa makhluk-Nya)…sehingga mereka sanggup mengatakan,bahwa pada suatu ketika,kedua-dua mata Allah kesedihan,lalu para Malaikat datang menemui-Nya dan Dia(Allah)
menangisi (kesedihan) berakibat banjir Nabi Nuh AS sehingga mata-Nya menjadi merah,dan Arasy menatap hiba seperti suara pelana baru dan bahwa Dia melampaui Arasy dalam keadaan melebihi empat jari disegenap sudut.(Al-Syahrastani,al-milal wa al-nihal,h.141.)
Begitu juga paham sekte Wahabi ini seakan-akan menjiplak atau mengikuti kaum Khawarij yang juga mudah mengkhafirkan,mensyirikkan ,menyesatkan sesama muslimin karena tidak sependapat dengan fahamnya.Kaum Khawarij ini kelompok pertama yang secara terang-terangan menonjolkan akidahnya dan bersitegang leher mempertahankan prinsip dan keketatan dan kekerasan terhadap kaum muslimin yang tidak sependapat dan sepaham dengan mereka.Kaum Khawarij ini mengkhafirkan Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib KW dan para sahabat Nabi SAW karna Yang mendukungnya(ali bin abi thalib).Kelompok ini ditetapkan oleh seluruh ulama Ahlus Sunnah sebagai Ahlul Bid;ah ,dan Dhalalah atau sesat berdasarkan dzwahirin-nash(makna Harfiah nash)serta keumuman maknanya yang berlaku terhadap kaum musyrikin.kaum ini mudah sekali mengkhafir-khafirkan kaum muslimin yang tidak sepaham dengan mereka,menghalalkan pembunuhan,perampasan harta kaum muslimin selain golonganya atau mahdzabnya.
Ibnu Mardawih mengetengahkan sebuah riwayat berasal dari Nas’ab bin Sa’ad yang menuturkan sebagai berikut:
Pernah terjadi peristiwa, seorang dari kaum Kawarijh menatap muka Sa’ad bin Abi Waqqash(ayah mas’ab) r.a.Beberapa saat kemudian orang kawarij itu dengan galak berkata:”Inilah dia salah satu pemimpin kaum kafir!”
Dengan sikap siaga Sa’ad menjawab:”Engkau bohong!Justru aku telah memerangi pemimpin-pemimpin kaum kafir.”
Orang kawarij lainnya berkata:”Engkau inilah yang termasuk orang-orang yang paling merugi amal perbuatannya!.”
Sa’ad menjawab:”Engkau bohong juga!Mereka itu adalah orang-orang yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT,Tuhan mereka,mengingkari perjumpaan dengan-Nya!(yakni tidak percaya bahwa pada hari kiamat kelak akan dihadapkan kepada Allah SWT.).
Riwayat ini dikemukakan juga oleh Al-Hafidz didalam Al-Fath.
Tabrani mengetengahkan sebuah riwayat didalam Al-Kabir dan Al-ausath,bahwa’Umarah Bin Qardh dalam tugas operasi pengamanan ketempat suara adzan itu dengan maksud hendak menunaikan sholat berjamaah.Tetapi alangkah terkejutnya,ketika tiba disana ternyata ia berada ditengah kaum Kwarij sekte Azariqah.
Mereka menegurnya;”Hai,musuh Allah,apa ,maksudmu datang kemari?”.
Umara menjawab dengan tegas:”Kalian bukan kawan-kawanku”!.
Mereka menyahut:”Ya,engkau kawan setan,dan engkau harus kami bunuh”!.
Umarah berkata:”Apakah engkau tidak senang melihatku seperti ketika Rasulallah SAW,dahulu melihatku?”.
Mereka bertanya:”Apa yang menyenangkan beliau darimu?”.
Umarah menjawab:”Aku datang kepada beliau SAW sebagai orang kafir,lalu aku mengikrarkan kesaksianku,bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan bahwa beliau SAW adalah benar-benar utusan Allah SWT.Beliau kemudian membiarkanku pergi.”
Akan tetapi sekte umarah tidak puas dengan jawaban Umarah seperti itu.Ia lalu diseret dan dibunuh.
Peristiwa ini juga dimuat sebagai berita yang benar dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.sikap dan tindakan dari kaum kwarij tersebut jelas mencerminkan penyelewengan akidah mereka,dan itu merupakan Dhalalah atau kesesatan.Perbuatan mereka ini telah dan selalu dilakukan oleh pengikut mereka disetiap zaman.Mereka ini sebenarnya adalah orang-orang yang dipengaruhi oleh bujukan hawa nafsunya sendiri dan berpegang pada ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist secara Harfiah atau Tesktual.Mereka beranggapan hanya mereka atau golongannya sajalah yang paling benar,suci dan murni,sedangkan orang lain yang tidak sepaham dengan mereka adalah sesat,berbuat bid’ah kafir dan musyrik!Mereka ini tidak sudi mendengarkan siapapunjuga,selain orang dari kelompok mereka sendiri.Mereka memandang umat islam lainnya dengan kaca mata hitam,sebagai kaum bid’ah atau kaum musyrikin yang sudah keluar meninggalkan agam islam!
Padahal islam menuntut dan mengajarkan agar setiap muslim berprasangka baik (Husnud-dzon) terhadap umat seagama,terutama terhadap para ulama.
Membangkit-bangkitkan perbedaan pendapat mengenai soal-soal buka pokok agama yakni yang masih belum tercapai kesepakatan diantara para ulama,menyebabkan prasangka buruk terhadap mereka atau dengan cara lain yang bersifat celaan,cercaan,tuduhan dan lain sebagainya.

Senin, 02 Mei 2011

ARTI DAN MAKNA LAMBANG NU

Lambang NU diciptakan oleh K.H RIDWAN ABDULLAH salah seorang a'wan syuriah PBNU periode pertama pada tahun 1926,lambang itu dihasilkan dari sebuah mimpi setelah melakukan sholat istikhoroh,shga diyakini bukan lambang sembarangan tp memiliki makna yg sangat dalam.

1.BOLA DUNIA bumi adalah tempat manusia berasal,menjalani hidup dan kembali sesuai dgn surat thaha ayat 55 yg berbunyi:"dari bumi (tanah) itulah KAMI menjadikan kamu dan kepadanya KAMI akan mengembalikan kamu dan dari padanya KAMI akan mengeluarkan kamu pada kali yg lain"

2.TAMPAR YG MELINGKAR DGN UNTAIAN BERJUMLAH 99 99 melambangkan nama-nama bagi ALLAH (asma'ul husna) tali melambangkan ukhuwah yg kokoh berdasarkan ayat 103 surat ali imron "dan berpeganglah kalian dgn tali (agama) ALLAH,dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat ALLAH kpdamu ktka kamu dahulu(masa jahiliyah)bermusuh musuhan,maka ALLAH melunakkan antara hatimu lalu menjadikan kamu karena nikmat ALLAH orang orang yg bersaudara"

3.PETA INDONESIA melambangkan bahwa nahdhotul ulama didirikan di indonesia dan berjuang untuk kejayaan negara kesatuan republik indonesia

4.DUA SIMPUL IKATAN DIBAGIAN BAWAH melambangkan hub vertikal kpd ALLAH (hablun minallah) dan hubungan horizontal dgn sesama manusia (hablun minannas).

5.EMPAT BINTANG MELINTAS DI ATAS BUMI melambangkan KHULAFA'UR RASYIDIN

6.SATU BINTANG BESAR DITENGAH melambangkan RASULULLOH SAW

7.EMPAT BINTANG DIBAWAH BUMI melambangkan EMPAT IMAM MADHAB (imam syafii,imam hanafi,imam maliki,imam hambali)

8.JUMLAH BINTANG SELURUHNYA 9 melambangkan WALI SONGO yg menyebarkan agama islam di belahan nusantara

9.TULISAN ARAB NAHDHOTUL ULAMA MELINTANG DI TENGAH BUMI berarati nama organisasi yg dimotori oleh para ulama yg artinya "kebangkitan para ulama"

10.WARNA HIJAU melambangkan kesuburan

11.WARNA PUTIH melambangkan kesucian